Minggu, 09 Juni 2013

Pintarnya Blackberry buka BBM untuk iOS dan Android

BlackBerry Messenger atau yang lebih dikenal BBM adalah produk paling laris dari Blackberry selama 5 tahun belakangan ini. Namun, ketimbang membuatnya sebagai aplikasi sendiri, Blackberry lebih memilihnya untuk digunakan sebagai sebuah fitur yang terintegrasi dengan perangkatnya.

Dalam dinamikanya ini, akhirnya Blackberry pun sadar. Mereka memutuskan untuk membuka layanan ini di platform lain seperti iOS dan Android.
Bagi banyak kalangan, ini disangka merupakan langkah bunuh diri. Banyak yang memprediksikan bahwa Blackberry akan musnah secara perlahan akibat hal ini.
Namun, Thorsten Heins, CEO BlackBerry, bukannya orang bodoh. Sosok yang berhasil membangkitkan kembali gelora perusahaan asal Kanada ini memang memiliki visi jenius di balik langkah membuka BBM di iOS dan Android.
Memang, BBM yang baru ini akan terlihat lebih wah dari yang sudah ada selama ini. Pengguna bisa melakukan group chat bahkan hingga lebih dari 30 orang dan bisa bertukar berbagai data. Hal ini yang jarang dimiliki oleh aplikasi serupa.
Ditambah lagi, saat ini Blackberry telah melakukan klaim bahwa mereka memiliki lebih dari 60 juta pengguna. Ini merupakan awal yang tepat untuk mengeluarkan BBM.
Diperkirakan, 60 juta orang ini akan mengajak temannya yang menggunakan iOS dan Android untuk turut memasang BBM di perangkat mereka. Bisa dibayangkan, jika setiap orang dari pengguna Blackberry ini mampu mengajak satu saja dari teman mereka, maka akan sudah ada 120 juta pengguna BlackBerry dalam waktu singkat.
Hitungan ini pun masih sangat kasar dan bisa dibilang merupakan skenario terburuk. Jika saja tiap 60 juta orang ini mampu mengajak lebih dari satu orang, maka bukannya tidak mungkin keberadaan BBM akan mampu mengalahkan aplikasi sejenis.
Hal ini sangat cepat jika kita bandingkan dengan Viber. Aplikasi instant messaging multi platform ini harus bersusah payah lebih dulu untuk mendapatkan 200 juta penggunanya.
Terlebih, BBM saat ini sendiri menerapkan teknologi berbeda dari yang ada sebelumnya di perangkat Blackberry 7 ke bawah. BBM terbaru tak menggunakan server terpusat sehingga akses lalu lintas data dan obrolan pun tak mungkin bisa terjadi lag ataupun ngadat seperti yang terjadi dalam BBM versi lawas.
Lalu, jika BBM ada di iOS dan Android, apa gunanya beli BB?
Tentu saja masih ada.
Meskipun disebut sebagai produk terbaik dari BlackBerry, BBM bukannya satu-satunya yang dibuat oleh BlackBerry. Masih ada BES (Blackberry Enterprise Service) yang masih memanjakan para pengguna BlackBerry.
Patut diingat, Blackberry sendiri awalnya dibuat sebagai perangkat bagi para pengusaha. Oleh karenanya, berbagai fiturnya pun sebenarnya lebih mirip ke arah ini.
Dalam peluncuran produk BlackBerry 10 di awal tahun ini, BlackBerry sendiri semakin mempertegas ranah yang akan mereka ambil ini. Hal ini terlihat dari apa yang ditawarkan oleh Z10 dan Q10 yang lebih menguntungkan untuk mereka para pengusaha.
BlackBerry mungkin sadar mereka tak akan mampu mengungguli kejayaan Android. Mereka lebih memilih untuk mengembangkan pasar sendiri meskipun tidak akan bisa berada di posisi puncak dalam persaingan smartphone dunia.
Sumber: ZDNet dan IT Portal

0 komentar:

Posting Komentar